KRAKOW, KOMPAS.com - Timnas Inggris melakukan kunjungan singkat ke bekas kamp Nazi di Auschwitz-Birkenau, Jumat (8/6/2012). Refleksi jelang partai berat melawan Perancis, Senin (11/6/2012).
Rombongan Inggris dipimpin sendiri oleh pelatih Roy Hodgson dan Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) David Bernstein. "The Three Lions" harus mengarungi perjalanan darat sejauh 62 kilometer dari markas tim di Krakow.
Hodgson dan Bernstein juga menyalakan lilin sebagai penghormatan terhadap korban pembantaian Nazi.
"Anda tak akan paham mengapa itu menjadi sangat sistematis, biadab. Yah, itulah tugas. Sungguh berat melihat sekeliling tempat ini," ungkap Hogdson.
Sekitar 1,1 sampai 1,5 juta diperkirakan tewas dalam pembantaian Nazi di Auschwitz, Polandia, selama Perang Dunia II. Jutaan korban itu dibunuh dalam kamar gas beracun, ditembak atau dibiarkan mati kelaparan dan terkena penyakit menular.
"Nazi sangat pandai. Mereka memberikan Anda harapan. Mereka telah memikirkan segalanya," ucap Avram Grant. Eks pelatih Chelsea itu menemani kunjungan Inggris. Grant adalah seorang Yahudi yang keluarganya turut menjadi korban pembantaian di Auschwitz.
"Penting untuk berkunjung ke sini. Orang akan melihat mereka (tim Inggris) datang ke sini dan akan mengikuti," sebut Grant yang dilansir AP.
Tak kurang bek Joleon Lescott memberikan kesannya.
"Anda melihat semuanya dalam film dan belajar ini semua dari musik, tapi belajar arti kata kekerasan yang sebenarnya adalah dengan berkunjung ke tempat ini. Semua memilih pergi ke Auschwitz. Ini pengalaman pertama saya," ucapnya.
Rombongan Inggris dipimpin sendiri oleh pelatih Roy Hodgson dan Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) David Bernstein. "The Three Lions" harus mengarungi perjalanan darat sejauh 62 kilometer dari markas tim di Krakow.
Hodgson dan Bernstein juga menyalakan lilin sebagai penghormatan terhadap korban pembantaian Nazi.
"Anda tak akan paham mengapa itu menjadi sangat sistematis, biadab. Yah, itulah tugas. Sungguh berat melihat sekeliling tempat ini," ungkap Hogdson.
Sekitar 1,1 sampai 1,5 juta diperkirakan tewas dalam pembantaian Nazi di Auschwitz, Polandia, selama Perang Dunia II. Jutaan korban itu dibunuh dalam kamar gas beracun, ditembak atau dibiarkan mati kelaparan dan terkena penyakit menular.
"Nazi sangat pandai. Mereka memberikan Anda harapan. Mereka telah memikirkan segalanya," ucap Avram Grant. Eks pelatih Chelsea itu menemani kunjungan Inggris. Grant adalah seorang Yahudi yang keluarganya turut menjadi korban pembantaian di Auschwitz.
"Penting untuk berkunjung ke sini. Orang akan melihat mereka (tim Inggris) datang ke sini dan akan mengikuti," sebut Grant yang dilansir AP.
Tak kurang bek Joleon Lescott memberikan kesannya.
"Anda melihat semuanya dalam film dan belajar ini semua dari musik, tapi belajar arti kata kekerasan yang sebenarnya adalah dengan berkunjung ke tempat ini. Semua memilih pergi ke Auschwitz. Ini pengalaman pertama saya," ucapnya.